Senin, 05 Maret 2012

Pembinaan Usia Muda Harus Lebih Serius, Peminat Membludak

"Seperti di Belanda," kata-kata itu mengalir begitu saja dari Bert Pentury, seorang asrsitek akar rumput jebolan KNVB Belanda, yang saat ini dikontrak PSSI untuk menangani pembinaan usia muda Indonesia. Bukan saja nampaknya menilai pembukaan seleksi pemain nasional U 12 di lapangan latihan timnas Senayan Jakarta Minggu, 4 Maret 2012. Salah seorang pejabat tinggi di City Bank, Tigor, yang anaknya ikut seleksi, juga terperangah dengan gawean PSSI ini.

"Saya tidak menyangka pesertanya sampai 700 orang. Hebatnya lagi, orangtua mereka rela luangkan waktu mau datang hanya untuk mengantarkan anaknya mengikuti seleksi ini," nilai orang nomor satu di bank yang melejit namanya karena kasus Melinda Dee itu. Melihat kenyataannya seperti itu, menurutnya, pembinaan usia nuda di Indonesia, harus lebih serius.

Memang harus jujur, salah satu persoalan mendasar yang menjadi tantangan sepakbola Indonesia adalah faktor tadi, pembinaan usia dini dan usia muda seperti yang diingnkan dua tokoh sepakbola Indonesia, Arifin Panigoro dan George Toisutta. "Sejauh ini masalah yang mendasar itu belum dikerjakan secara serius. Padahal itu fondasi kita," tegas Arifin Panigoro, berulang kali.

Padahal, menurutnya pembinaan bibit-bibit muda adalah faktor penting dalam regenerasi pemain dan kesinambungan prestasi. Oleh karena itu, peningkatan dalam pengelolaan pembinaan usia dini dan usia muda akan menjadi salah satu tugas dan pilar penting bagi kepengurusan baru PSSI periode 2011-2015, ini.

Program vision Asia yang selama ini digagas FIFA dan AFC, pun mengarah ke sana. Kedua lembaga tertinggi sepakbola di dunia itu lebih menekankan pentingnya masalah pembinaan, terutama ditingkat gras roots usia 6-13 tahun dan usia muda. “Pemain-pemain sepakbola professional yang sukses dan berprestasi, seperti Messi, Ronaldo, dan banyak lagi, tidak serta merta lahir di sebuah kompetisi professional. Mereka tentu melalui jalan panjang sejak usia dini dan usia muda,” lanjut AP begitu bos Medco ini kerap di sapa.

Seleksi U 12 sukses

Selama ini, lembaga pengelola sepakbola di Indonesia masih mendahulukan pembinaan pemain-pemain senior melalui penyelengaraan kompetisi senior. Untuk usia dini dan usia muda, justru pihak-pihak swasta seperti Medco Foundation, Danone Aqua, atau Kompas Gramedia yang memberi perhatian lebih pada segmen yang satu ini. Mereka secara rutin seperti yang kita lihat, mengadakan kejuaraan tahunan untuk para pemain usia muda.

Tapi tidak perlu terlalu khawatir dengan itu. Saat ini Kepengurusan PSSI dibawah komando Johar Arifin Husin, dan Farid Rahman, kembali ke instruksi FIFA dan AFC. Salah satunya kita lihat dengan keberhasilan timnas usia 17 di Hongkong belum lama ini dan juga seleksi timnas U 12 yang sedang berlangsung. Ini salah satu bentuk perhatian serius dan komprehensif dari PSSI mengenai pembinaan usia muda dan usia dini. Swasta mengadakan kompetisi pada kelompok umur tertentu dan PSSI menyediakan ruang untuk timnas U-12, U-14, U-17 dan seterusnya. Kalau ini dipelihara dengan baik, dan berkesinambungan, niscaya Indonesia ke depannya tidak akan menemui krisis pemain untuk timnas. “Kami sudah mengarah ke sana, tapi memang belum optimal. Bagi yang terpilih dalam seleksi tiga hari ini, kami ucapkan selamat dan bersyukurlah. Tapi bagi yang belum terpilih, bersabar dan berlatihlah terus di SSB masing-masing karena kalian semua adalah pemain masa depan Indonesia,” pinta Farid Rahman, saat membuka acara seleksi timnas U 12 di Jakarta.

Pada kesempatan itu Farid Rahman, berpesan agar seleksi ini tidak ada pemain titipan. “Itu tidak boleh terjadi. Kami mengharamkan cara-cara seperti itu. Mau anak siapapun dia, tidak berlaku. Kami ingin mendapatkan 18 pemain dari sekian banyak ini yang betul-betul murni atas hasil kerja pelatih yang dibantu oleh rekan-rekan dari UNJ (Universitas Negeri Jakarta).

Indra Syafri, pelatih akar rumput yang sukses membawa Timnas U-17 di Hongkong, kembali dipercayakan menangani Garuda Muda U-12, untuk bertanding di Osaka Jepang dalam event friendly games.

Menurut Indra, dia akan menjalankan amanat PSSI dan amanat rakyat Indonesia, untuk mendapatkan pemain terbaik di antara 700 pemain usia dini dari seluruh Indonesia. Bukan kali pertama memang PSSI menyelenggakan seleksi seperti ini. "Yang lalu kami juga menyeleksi 300 anak untuk ke timnas U-17 yang berlaga di Hongkong. Tapi kali ini malah animo masyarakat dua kali lipat dari yang kemarin," banding Indra Syafri.

Luar biasa, padahal yang dibutuhkan hanya 18 pemain. (TM)

Jakarta 05/03/2012

Link : http://www.pssi-football.com/id/view...464d0f7da51ea3


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar